SETAN UNTUK PARA SUFI
By Unknown on Jumat, 14 Mei 2010
Ada jalan syetan yang jalurnya melintas melalui syaraf dan darah kita. Bujuk rayunya yang penuh janji, tetapi menjurumuskan terselip di celah-celah jiwa kita. Bahkan syetan masuk melalui salah satu elemen dari DNA manusia, agar kelak lahir generasi-generasi syetan. Hanya ada satu golongan ummat manusia yang tidak bisa disentuh oleh syetan. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang sudah melampaui tahap ikhlas dan Allah menyebut mereka sebagai Mukhlashin.
Oleh karena Allah telah menjadikan syetan sebagai Common Enemy (musuh bersama) hamba-hamba Nya, tidak sedikit jalan-jalan Ilahi yang tergelar untuk menghalau
jalur lintas para syetan yang berserakan disana-sini. Dan strategi spiritual merupakan salah satu jalan utama dalam melakukan perlawanan. Untuk itu Dunia Sufi
membangun benteng-benteng kokoh agar setiap hamba Allah tak tersentuh oleh sifat-sifat yang ditebarkan melalui virus syetan. Meski demikian, ya meski demikian,
tidak berarti para penempuh jalan Sufi akan lepas dari cengkraman dan bayang syetan. Tidak juga berarti para penempuh jalan Sufi bebas dari gulungan kegelapan yang dipintal tangan-tangan syetan disaat para penempuh jalan Sufi tak rampung-rampungnya diguyur terang.
Ketika seorang Sufi hendak menempuh jalan Allah, dan punya tekad semata bagi Allah, syetan melalui nafsu manusia menghembuskan kabar, bahwa kelak anda akan menjadi orang hebat, orang suci, dan kelak pula anda akan dipuja-puji. Teruskanlah jalan anda, sebab anda akan dikenal sebagai Sufi besar, yang bisa memiliki banyak fasilitas, kehormatan, kedudukan, dan kata-kata anda dipatuhi ummat.
Ketika para penempuh sedang menikmati nuansa Sufi, tiba-tiba syetan membisikan: “Nah, Allah sudah memberikan kehebatan kepada anda, dan anda sudah sampai kepada Allah. Kalau anda sudah sampai kepada-Nya, anda bebas berbuat apa saja, termasuk melanggar hal-hal yang selama ini dilarang. Sebab larangan itu hanyalah pendidikan bagi orang awam. Anda sudah bukan orang awam lagi. Tapi anda tergolong khos.” Ketika para penempuh itu merasakan betapa Allah maha ampun, dan ia mulai menikmati Mahabbatullah, tiba-tiba syetan mulai berbisik lagi, “berbuat salah itu kan manusiawai. Selali dua kali tidak mengapa. Allah Maha Ampun. Jika ditimbang dosa anda dengan ampunan Allah tak ada artinya. Ampunan Allah lebih besar. Melanggar kecil-kecil nggak apa-apalah…”
Syetan juga mulai berbisik pada Sufi lainnya, “Anda kan sudah dikenal banyak orang sebagai Sufi. Makanya anda harus menggunakan pakaian yang compang camping agar anda disebut orang aneh dan orang Sufi. Apalagi anda jauh dari pergaulan. Maka, berbanggalah dengan compang-camping itu. Karena dengan begitu identitas anda jelas.”
Syetan juga merekadaya Sufi dengan kata-katanya, “Semua itu dari Allah, dan kelak kembali kepada Allah. Karena itu, semua hamba Allah pasti bisa kembali kepada Allah, walau pun di dunia bergelimang dosa dan maksiat. Masa, Allah akan tega menyiksa hamba-NYa sendiri, hasil Cipta-KarsaNya…- Karena itu, katakan pada dirimu sendiri, bahwa semua ini Allah, dan anda juga sudah menyatu dengan Allah. Lalu tebarkanlah kepada siapa saja tanpa pandang bulu, semuanya adalah Allah. Jadi Anda sudah merdeka dari segala perintah dan larangan Allah…” Dan yang cukup menggetarkan biasanya Syetan masuk dalam bentuk cahaya yang bertuliskan huruf Allah, lalu ia mengatakan, “Wahai hambaku, kamu sudah berada dalam derajat paling tinggi. Kamu tidak perlu beribadah dengan segala syari'at yang aku perintahkan.
Kamu tidak perlu shalat, puasa, zakat maupun haji. Mereka yang melakukan itu semua karena mereka belum sampai kepadaku. Kalau sudah sampai, semua itu sudah tidak perlu lagi.” Na’udzubillahi Minasyaithaani-Rajiim !.
Suka dengan artikel ini? Silahkan bagikan.
1 komentar:
Kene lah sang sufi sentiasa berada dalam ketakutan agar kehilangan cinta yang sempurna nyer pada mereka... Dan sejauh mana fitnah dan kejahatan yang dianjur kan kepada mereka harus lah mereka tetap berlari menuju setiap arah dunia untuk mencari sembarang kebaikkan bagi mereka... Kerana melalui keikhlasan semula jadi mereka lah pahala ummah Islam akan semakin bertambah di dunia... Dan tak mendatangkan sebarang kerugian atau mendatangkan kelibahan bagi nyer dari sebarang ibadaah dari kaum Nabi Muhammad SAW tetapi hanya lah setiap ibadaah dan kebaikkan yang ikhlas itu dilipat ganda kan untuk ummah Nabi Muhammad SAW agar diberi nyer kemenangan di akhirat nanti... Yakin dan satu kan lah kembali ummah Nabi kami... ;)
Posting Komentar
Silahkan beri komentar dan komentarnya jangan bernada spam ya.