.:. Kata-Kata Mutiara Hari Ini: "Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu... Silahkan kesah, kau bukan takdirku... Mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku dan Allah adalah kasihku... Maafkan segala kesalahan...Bila Allah mengampuni dosa-dosamu, kamu pasti bertobat...Bila Allah menerimamu, kamu pasti bertaqarrub dengan ikhlas kepada-Nya...Bila Allah mengingatmu, kamu pasti berdzikir kepada-Nya...Bila Allah menunjukkan kemuliaan-Nya padamu, kamu pasti merasa hina-dina dihadapan-Nya...Bila Allah hendak mencukupimu, pasti kamu merasa faqir kepada-Nya...Bila Allah menunjukkan kekuatan-Nya padamu, pasti engkau lemah tidak berdaya...Bila Allah menunjukkan kekuasaan-Nya, pasti engkau tak memiliki kemampuan apa-apa...Bila Allah mencintaimu, kamu pasti mencintai-Nya...Bila Allah meridhoimu, engkau pasti ridho terhadap apapun ketentuan-Nya...Bila Allah mengangkat derajatmu, engkau selalu memasuki pintu-pintu taatmu...Bila Allah menghinamu, kamu pasti bermaksiat dan menuruti hawa nafsumu...Taat itu lebih utama dibanding pahalanya...Doa itu lebih utama dibanding ijabahnya...Istiqomah itu lebih utama dibanding karomahnya...Berjuang itu lebih utama dibanding suksesnya...Sholat dua rekaat itu lebih utama ketimbang syurga seisinya...Bertobat itu lebih utama ketimbang ampunan...Berikhtiar itu lebih utama ketimbang hasilnya...Bersabar itu lebih utama ketimbang hilangnya cobaan...Dzikrullah itu lebih utama dibanding ketentraman hati...Wirid itu lebih utama ketimbang waridnya...Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia " .:. ~~

Get Updates Via Email

Dapatkan update terbaru

dari Blog SufiUnderground langsung ke
Email anda!

Bir Hitam Bukan Gedebog




By: Yahya Cholil Staquf

Arus utama fiqih menyatakan bahwa bir itu haram. Dalam bahasa kitab kuning, pendapat ini punya derajat al adhhar atau al ashahh. Kalau ada yang adhhar (lebih jelas; red) berarti ada yang dhahir (jelas;red); kalau ada yang ashahh (lebih valid) berarti ada yang shahih (valid). Namun, demi ketakwaan harus saya sampaikan peringatan ini: janganlah engkau mengikuti pendapat fiqih yang tidak populer kecuali engkau memahami benar seluk-beluk istinbat (kesimpulan;red) nya.

Banyak orang berhusnudh dhonn (bersangka baik;red) bahwa Kiyai Hamim Jazuli almarhum (Gus Mik) adalah waliyyullah, sementara beliau konon penggemar bir hitam. Hal ini sedikit banyak menimbulkan kontroversi: bagaimana mungkin seorang wali menggemari minuman haram? Saya sendiri beranggapan bahwa Gus Mik, bahkan dalam kegemarannya minum bir hitam, tetap setia kepada syari’at. Hanya saja, beliau mungkin mengambil pendapat fiqih yang tidak populer. Saya percaya bahwa Gus Mik itu orang ‘alim yang sudah memahami segala aqwaal ulama.

* * * * *

Seorang seniman besar yang banyak menampilkan tanda-tanda kecenderungan sufi kebetulan bersahabat dengan Gus Mik. Sebagaimana halnya banyak orang lain, seniman kita ini juga mengalami kebingungan dalam menyikapi kegemaran Gus Mik akan bir hitam. Demi membela Gus Mik dari celaan mereka yang tidak menyukainya dan terutama untuk menenteramkan kebingungannya sendiri, seniman kita ini lantas secara asal-asalan –dan keliru—memasukkan fenomena bir-hitam- Gus-Mik itu kedalam kategori khorqul ‘aadah (penyimpangan dari kalaziman) yang sering ditemui pada para wali.

Dalam satu kesempatan ngobrol bersama seniman-seniman lain – diantara mereka ada Gus Mus, Sutardji Calzoum Bachri, dan lain- lain—seniman kita pun menggeber apologinya. “Gus Mik itu wali”, katanya lantang, “kalaupun beliau minum bir hitam, bir itu langsung berubah jadi air begitu menyentuh lidahnya!” Sutardji, Sang Presiden, melirik dengan penuh wibawa. “Kalau gitu sama dong ame lo!” sergahnya. “Sama gimana?” “Cewek lo timpe jadi gedebog pisang!”

comment 2 komentar:

Ayip Mh Rifki on Selasa, Mei 25, 2010 3:03:00 PM mengatakan...

semakin banyak ilmu semakin banyak argumentasi pembenaran!

Anonim mengatakan...

ada satu cerita ketika seorang santri di ajak oleh gus mik ke bar, sempat pula su'udhon terhadap kebiasaan gus mik minum bir hitam. dengan serta merta gus mik menangkap kegalaun santri tersebut. kemudian gus membuka lebar mulutnya ( mangap ) di depan santri itu dan mulut gus mik terlihat pemandangan lautan yang begitu menakjubkan.
" benar kata gus mik bahwa ia membuang minuman bir hitam ke dalam laut" ujar santri tersebut.

Posting Komentar

Silahkan beri komentar dan komentarnya jangan bernada spam ya.

 
© 2010 SUFI UNDERGROUND powered by Blogger
Template by Fresh Blogger Templates | Blogger Tutorial | Re-Designed by: X-Lab Project