By: Yahya Cholil Staquf
Arus utama fiqih menyatakan bahwa bir itu haram. Dalam bahasa kitab kuning, pendapat ini punya derajat al adhhar atau al ashahh. Kalau ada yang adhhar (lebih jelas; red) berarti ada yang dhahir (jelas;red); kalau ada yang ashahh (lebih valid) berarti ada yang shahih (valid). Namun, demi ketakwaan harus saya sampaikan peringatan ini: janganlah engkau mengikuti pendapat fiqih yang tidak populer kecuali engkau memahami benar seluk-beluk istinbat (kesimpulan;red) nya.
Banyak orang berhusnudh dhonn (bersangka baik;red) bahwa Kiyai Hamim Jazuli almarhum (Gus Mik) adalah waliyyullah, sementara beliau konon penggemar bir hitam. Hal ini sedikit banyak menimbulkan kontroversi: bagaimana mungkin seorang wali menggemari minuman haram? Saya sendiri beranggapan bahwa Gus Mik, bahkan dalam kegemarannya minum bir hitam, tetap setia kepada syari’at. Hanya saja, beliau mungkin mengambil pendapat fiqih yang tidak populer. Saya percaya bahwa Gus Mik itu orang ‘alim yang sudah memahami segala aqwaal ulama.
* * * * *
Seorang seniman besar yang banyak menampilkan tanda-tanda kecenderungan sufi kebetulan bersahabat dengan Gus Mik. Sebagaimana halnya banyak orang lain, seniman kita ini juga mengalami kebingungan dalam menyikapi kegemaran Gus Mik akan bir hitam. Demi membela Gus Mik dari celaan mereka yang tidak menyukainya dan terutama untuk menenteramkan kebingungannya sendiri, seniman kita ini lantas secara asal-asalan –dan keliru—memasukkan fenomena bir-hitam- Gus-Mik itu kedalam kategori khorqul ‘aadah (penyimpangan dari kalaziman) yang sering ditemui pada para wali.
Dalam satu kesempatan ngobrol bersama seniman-seniman lain – diantara mereka ada Gus Mus, Sutardji Calzoum Bachri, dan lain- lain—seniman kita pun menggeber apologinya. “Gus Mik itu wali”, katanya lantang, “kalaupun beliau minum bir hitam, bir itu langsung berubah jadi air begitu menyentuh lidahnya!” Sutardji, Sang Presiden, melirik dengan penuh wibawa. “Kalau gitu sama dong ame lo!” sergahnya. “Sama gimana?” “Cewek lo timpe jadi gedebog pisang!”
Banyak orang berhusnudh dhonn (bersangka baik;red) bahwa Kiyai Hamim Jazuli almarhum (Gus Mik) adalah waliyyullah, sementara beliau konon penggemar bir hitam. Hal ini sedikit banyak menimbulkan kontroversi: bagaimana mungkin seorang wali menggemari minuman haram? Saya sendiri beranggapan bahwa Gus Mik, bahkan dalam kegemarannya minum bir hitam, tetap setia kepada syari’at. Hanya saja, beliau mungkin mengambil pendapat fiqih yang tidak populer. Saya percaya bahwa Gus Mik itu orang ‘alim yang sudah memahami segala aqwaal ulama.
* * * * *
Seorang seniman besar yang banyak menampilkan tanda-tanda kecenderungan sufi kebetulan bersahabat dengan Gus Mik. Sebagaimana halnya banyak orang lain, seniman kita ini juga mengalami kebingungan dalam menyikapi kegemaran Gus Mik akan bir hitam. Demi membela Gus Mik dari celaan mereka yang tidak menyukainya dan terutama untuk menenteramkan kebingungannya sendiri, seniman kita ini lantas secara asal-asalan –dan keliru—memasukkan fenomena bir-hitam- Gus-Mik itu kedalam kategori khorqul ‘aadah (penyimpangan dari kalaziman) yang sering ditemui pada para wali.
Dalam satu kesempatan ngobrol bersama seniman-seniman lain – diantara mereka ada Gus Mus, Sutardji Calzoum Bachri, dan lain- lain—seniman kita pun menggeber apologinya. “Gus Mik itu wali”, katanya lantang, “kalaupun beliau minum bir hitam, bir itu langsung berubah jadi air begitu menyentuh lidahnya!” Sutardji, Sang Presiden, melirik dengan penuh wibawa. “Kalau gitu sama dong ame lo!” sergahnya. “Sama gimana?” “Cewek lo timpe jadi gedebog pisang!”
2 komentar:
semakin banyak ilmu semakin banyak argumentasi pembenaran!
ada satu cerita ketika seorang santri di ajak oleh gus mik ke bar, sempat pula su'udhon terhadap kebiasaan gus mik minum bir hitam. dengan serta merta gus mik menangkap kegalaun santri tersebut. kemudian gus membuka lebar mulutnya ( mangap ) di depan santri itu dan mulut gus mik terlihat pemandangan lautan yang begitu menakjubkan.
" benar kata gus mik bahwa ia membuang minuman bir hitam ke dalam laut" ujar santri tersebut.
Posting Komentar
Silahkan beri komentar dan komentarnya jangan bernada spam ya.