Yaa Rabb..
Wajahku ini hanya milik`Mu
Rupaku ini juga hanya milik`Mu..
Begitu pula dengan jasad dan Ruh`ku..
Itupun juga milik`Mu..
Rabb..,
Tidak ada yang aku pungkiri dari`Mu..
Tidak ada satu zahra pun yg menjadi milik`ku..
Dan aku sadar apa yang ada di diri`ku..
Semua adalah kepunyaan`Mu..
Dan... aku paham bahwa..
Rupa cantik tak menjamin masuk surga`Mu..
Akan tetapi..
Hati cantik akan menjamin surga`Mu..
Wajah manis tak akan bisa dekat dengan surga`Mu...
Akan tetapi...
Hati manis dan sikap manis bisa mendirikan surga dlm diri ini...
Yaa Ilahii Rabbi..
Selagi aku memiliki kehidupan...
Aku hanya ingin bersikap cantik dan manis dihadapan`Mu..
Aku hanya ingin berkelakuan cantik dan manis dalam kehendak`Mu..
Aku hanya ingin meresapi Islam yang cantik dalam kehidupan`ku
Sehingga hati`ku menjadi manis karena Quran`Mu...
Dan ..
Aku hanya ingin wafat dalam keadaan cantik dan manis saat...
Nyawa ini KAU cabut dari jasad`ku...
Sehingga...
Aku bisa tersenyum cantik dan manis kepada orang-orang yang datang melayat`ku..
Sehingga mereka pun berlomba-lomba ingin menjadi cantik dan manis hanya karena`Mu..
Dan..
Itulah surga kecantikan yang hakiki dari`Mu dan..
Surga keabadian manis yang sesungguhnya berkat`Mu..
Rabb...
Ijabahkan inginku ...
Karena aku ingin cantik dan manis hanya karena`Mu..
Amin...
Rasulullah bersabda: “Dalam diri adam ada segumpal daging. bila ia baik, akan baiklah seluruh jasadnya dan bila ia buruk akan buruklah seluruh jasadnya. Ingat Ia adalah Hati.”
Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat kepada bentuk tubuh dan rupamu, tetapi Dia melihat kepada hatimu sambil Beliau mengarahkan jari-jariNya ke dadanya" (H.R. Muslim dari Abû Hurairah ra ).
“Sesungguhnya hati itu bisa berkarat, dan sungguh penggosoknya adalah membaca AL-Quran. mengingat maut, dan menghadiri majelis-majelis Dzikir”
Jika Nurani telah bersih maka akan merembet kepada Hati, nafsu, anggota badan, makanan, pakaian dan merembet kepada seluruh keadaanmu. Pertama yang diperbaiki adalah rumah bagian dalam (Hati). Setelah sempurna barulah membangun pintunya (jiwa)
Wasalam..
Ambarsari Setiadi..
By: Ambar Sari Setiadi
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar dan komentarnya jangan bernada spam ya.