Musik rock yang muncul dari Amerika pada tahun 1950-an sebenarnya merupakan bagian dari jenis musik kontemporer yang populer secara luas. Music rock yang memiliki fiture kuat pada vocal, gitar listrik (yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk mengubah getaran senar string menjadi arus listrik), gitar bass dan demberam drum. Sebagai sebuah fenomena budaya, musik rock identik dengan anak-anak muda dan berkembang keseluruh penjuru dunia hingga jauh dari tempat kelahirannya.
Banyak ragam aliran musik rock, seperti Heavy Metal yang sarat dengan agresifitas, berbirama dan didonimasi oleh permainan gitar yang variatif. Atau Hip-hop yang diprakarsai anak-anak muda Amerika keturunan Afrika yang ada di New York.
Kini ada jenis baru Rock yang muncul di Asia Selatan, yakni Sufi Rock Musik. Ia terilhami dari Musik Sufi yang dikenal dengan sebutan Qawwali yang popular baik di Negara-negara Islam maupun non Muslim. Qawwali sendiri sebenarnya berasal dari Pakistan dan India Utara. Qawwali hanyalah satu diantara sekian banyak musik yang beraliran kiri dan telah berabad-abad mengiringi perjalanan para penempuh spiritual dan para Sufi.
Sind, Provinsi paling Selatan Pakistan adalah tempat bertemu dan meleburnya puisi Persia dengan musik dari semenanjung India yang melahirkan Qawwali yang menjadi cikal bakal lahirnya Musik Sufi.
Semula Qawwali adalah genre musik yang tercipta dari hasil permenungan dan pengalaman spiritual para Sufi di India pada abad ke 14. Disamping India, Qawwali saat ini populer di Pakistan. Qawwali dimainkan oleh 8 sampai 12 orang; 3 sampai 5 orang sebagai solis utama yang melantun ayat-ayat utama sambil bertepuk tangan secara bersama, satu orang dari mereka ada yang memainkan tablas (perkusi khas India), satu orang lagi memainkan dholak, dua orang menjadi backing vocal sambil memainkan harmonium dan seorang sisanya menjadi solis (penyanyi) utama. GAya nyanyian Qawwali yang ada di Barat jauh berbeda dengan Qawwali yang dinyanyikan di negara-negara asalnya.
Disebagian besar wilayah Pakistan, terutama di desa-desa Sind dan Punjab, Musik Sufi menjadi musik yang paling penting dan dominan disetiap acara festival keagamaan. Terutama di setiap acara perayaan hari kelahiran tokoh-tokoh Sufi, didaerah-daerah tersebut menjadi berkah bagi penduduknya, karena banyak orang yang berasal dari luar daerah datang untuk mendengar, melihat dan menikmati puisi dan tulisan-tulisan para Sufi.
Tidak sedikit Negara-negara Islam yang secara resmi melarang setiap bentuk Musik Sufi (Qawwali), baik yang asli maupun yang mirip-mirip mendekati Qawwali. Hanya sebagian kecil Negara Islam saja yang membolehkan Qawwali. untuk diperdengarkan.
Qawwali kini menjadi Musik Sufi paling dominan di Barat. Ustadz Nusrat Fateh Ali Khan menjadi “trade mark” dan nama yang melegenda dalam dunia Musik Sufi, Qawwali, baik dibelahan Negara Timur, Barat dan bahkan penjuru dunia. Tidak hanya di anak benua ia popular. Tidak sedikit para produser film Hollywood yang merekam suara Nusrat Fateh Ali untuk soundtrack film mereka.
Satu nama lain yang juga kondang dalam dunia Musik Sufi adalah Abida Perveen, seorang vokalis, Sufi wanita yangkerap mendendangkan sayir-syair Sufi terkenal seperti Shah Abdul Latif Bhittai, Lal Shahbaz Qalandar, Baba Farid dan sebagainya.
Melihat semakin meningkatnya minat remaja Pakistan pada musik rock, Salman Ahmed, gitaris dan composer Rock Band Sufi Junoon, memutuskan untuk mengubah musik rock tradisional di Pakistan. Junoon pun memperkenalkan tema Musik Sufi tradisional bekerjasama dengan Hard Rock, hingga lahirlah generasi musik baru yang disebut SUFI Rock Musik, yang kini menjadi trade mark Junoon.
Komposisi Sufi Rock Musik Junoon Band Amerika mengunakan Gitar Bas dengan 8 string, Thablas, Dholaks, Drum dengan Ali Azmat sebagai vokalisnya. Tembang yang mereka bawakan kebanyakan dalam bahasa Urdu atau Punjabi dan campuran rock Barat dengan tema-tema Sindi, Masyarakat Punjabi dan Qawwali. Pada album yang keenam, Parvaaz, Junoon, syair-syair milik Bulleh Baba Shah dinyanyikan dengan beragam cara yang dimiliki Junoon. Tembang-tembang yang dibawakan Junoon terinspirasi tidak cuma dari Iqbal atau Mirza Ghalib, tapi juga dari puisi-puisi penyair kondang lainnya.
Vokalis Junoon, Ali Azmat, membawakan setiap lagu yang dinyanyikannya penuh dengan penghayatan yang nyaris sempurna. Hal ini yang membuat “hidup” lagu-lagu Junoon yang tak jarang orang banyak yang salah memahami setiap bait sya’ir yang dibawakan Junoon.
Sufi Rock yang dikenalkan Junoon tidak hanya popular di Pakistan, tapi melintasi batas-batas Negara, agama bahasa dan wilayah. Hal ini terlihat disetiap penampilan Junoon diluar Pakistan, banyak penonton yang meski tak memahami bahasa lagu yang dinyanyikannya, tapi mereka dapat menikmati mengikuti irama gitar dan melodi serta spirit sufisme yang menyenandung dibalik pukulan drum.
Asia Tenggara kini dapat berbangga, tidak hanya mengenalkan Musik Sufi (Qawwali), tapi juga aliran musik lain yang disebut Sufi Rock Musik. Genre musik baru tidak hanya dikenal di Asia, tapi juga di penjuru dunia. Banyak kelompok-kelompok anak muda yang tersentuh hatinya oleh setiap bait puisi yang ada di setiap tembang-tembangnya. Tidak sedikit pula, artis-artis baru di Pakistan yang menyelam dilautan musik untuk menemukan mutiara Sufi Rock Musik. Hanya sejarah yang akan mengatakan berhasil tidaknya mereka.
Dikutip dari: http://www.j4jumpy.net/reviews/mehrab_sufirock.htm
Editing dan Alih Bahasa oleh: Ramli Izhaque
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar dan komentarnya jangan bernada spam ya.