.:. Kata-Kata Mutiara Hari Ini: "Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu... Silahkan kesah, kau bukan takdirku... Mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku dan Allah adalah kasihku... Maafkan segala kesalahan...Bila Allah mengampuni dosa-dosamu, kamu pasti bertobat...Bila Allah menerimamu, kamu pasti bertaqarrub dengan ikhlas kepada-Nya...Bila Allah mengingatmu, kamu pasti berdzikir kepada-Nya...Bila Allah menunjukkan kemuliaan-Nya padamu, kamu pasti merasa hina-dina dihadapan-Nya...Bila Allah hendak mencukupimu, pasti kamu merasa faqir kepada-Nya...Bila Allah menunjukkan kekuatan-Nya padamu, pasti engkau lemah tidak berdaya...Bila Allah menunjukkan kekuasaan-Nya, pasti engkau tak memiliki kemampuan apa-apa...Bila Allah mencintaimu, kamu pasti mencintai-Nya...Bila Allah meridhoimu, engkau pasti ridho terhadap apapun ketentuan-Nya...Bila Allah mengangkat derajatmu, engkau selalu memasuki pintu-pintu taatmu...Bila Allah menghinamu, kamu pasti bermaksiat dan menuruti hawa nafsumu...Taat itu lebih utama dibanding pahalanya...Doa itu lebih utama dibanding ijabahnya...Istiqomah itu lebih utama dibanding karomahnya...Berjuang itu lebih utama dibanding suksesnya...Sholat dua rekaat itu lebih utama ketimbang syurga seisinya...Bertobat itu lebih utama ketimbang ampunan...Berikhtiar itu lebih utama ketimbang hasilnya...Bersabar itu lebih utama ketimbang hilangnya cobaan...Dzikrullah itu lebih utama dibanding ketentraman hati...Wirid itu lebih utama ketimbang waridnya...Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia " .:. ~~

Get Updates Via Email

Dapatkan update terbaru

dari Blog SufiUnderground langsung ke
Email anda!

Bersama Yang Kau Cinta (Part 1)

Riwayat dari Abu Musa ra, mengatakan: Seorang lelaki datang kepada Nabi Saw, lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, seseorang mencintai suatu kaum dan ia tak pernah berjumpa dengan mereka…” Rasulullah Saw bersabda: “Seseorang beserta orang yang dicintai.”

Hadits mulia ini berniscaya bagi kita untuk mencintai kaum ahli ma’rifat (‘aarifiin), sekaligus menjadi berita gembira bahwa kita bersama mereka, manakala cinta kita benar. Bukankah agama itu tidak lain adalah cinta dalam Allah dan benci karena Allah ? Maka diantara rahasia cinta sejati adalah sang ‘arif diangkat ke wilayah maqom Sirr dan Keagungan ketika berdialog pada selain Dia.

Ketahuilah bahwa Allah Yang Maha mengenal terhadap rahasia-rahasia para penempuh, Yang Melihat hasrat kaum ‘arifin, memberikan tugas kepada mereka agar selaras dalam ‘Ubudiyah, lalu mewujudkannya dengan prasyarat-prasyaratnya, agar tidak melampaui batas kehambaannya, jangan sampai memasuki batas Rububiyah. Jangan sampai melampaui batas kefakiran melewati batas Kemaha cukupan Allah Ta’ala.


Allah Swt berfirman: “Wahai manusia, kalian semua adalah fakir (butuh) kepada Allah, dan Allah adalah Maha Kaya dan Maha Terpuji.”

Segala sesuatu ini ada sebab, dan sebab bagi jalan keluar adalah 'ubudiyah yang benar. Allah Swt berfirman: “Siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memberi jalan keluar”. Jalan keluar dari penyembahan selain Allah Swt. Dan Allah “Memberi rizki” berupa rasa senang, bahagia dan cinta serta rindu kepada-Nya, “Tanpa bisa dihitung.”

Makna ayat tersebut dalam versi lain juga, “Siapa yang bertaqwa kepada Allah” dengan menjaga rahasia-rahasia diri dari bencana berpaling kepada selain Allah, “ Maka Allah akan memberikan jalan keluar padanya,” dari hijab penjauhan dari Allah, “dan Allah memberikan rizki” berupa Musyahadah dan Wushul, “dari arah yang tak terduga.”

Begitu juga Allah menjadikan sebab kema’rifatan hamba kepada Tuhannya, melalui pengenalan hamba pada dirinya, “Siapa yang mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya.”

Maknanya:
  • Siapa yang mengenal dirinya dengan wujud kehambaannya, maka ia mengenal Tuhannya dengan Rububiyah-Nya.
  • Siapa mengenal dirinya dengan fananya, maka dia mengenal Tuhannya dengan Baqa’-Nya.
  • Siapa yang mengenal dirinya dengan kehampaan dan serba salahnya, maka ia mengenal Tuhannya dengan keselarasan dan anugerah-Nya.
  • Siapa mengenal dirinya dengan rasa butuhnya, maka dia mengenal Tuhannya dengan menegakkan rasa sangat terdesak untuk menuju hanya kepada dan bagi Allah semata.
  • Siapa mengenal dirinya hanya bagi Tuhannya, maka sedikit sekali kebutuhan kepada selain Allah. 

Nabi Saw bersabda: “Siapa yang mengenal (ma’rifat) Allah, maka ia teguh dengan haknya.”
Maksudnya:
  • Siapa mengenal Allah melalui hidayah, maka ia pasti menyerahkan sepenuhnya kepada-Nya.
  • Siapa mengenal Allah melalui Rububiyah-Nya, ia tegak dengan prasyarat 'Ubudiyah kepada-Nya.
  • Siapa mengenal Allah melalui balasan-Nya, maka terjadilah rasa mohon pertolongan pada-Nya.
  • Siapa mengenal Allah melalui kecukupan dari-Nya, maka ia tidak butuh kepada selain Diri-Nya.

comment 1 komentar:

KAJIJOKO on Kamis, Desember 23, 2010 10:04:00 PM mengatakan...

I LIKE IT. SYUKRON. SALAM KENAL

Posting Komentar

Silahkan beri komentar dan komentarnya jangan bernada spam ya.

 
© 2010 SUFI UNDERGROUND powered by Blogger
Template by Fresh Blogger Templates | Blogger Tutorial | Re-Designed by: X-Lab Project