.:. Kata-Kata Mutiara Hari Ini: "Pergilah keluh, ku tak mau berteman dengamu... Silahkan kesah, kau bukan takdirku... Mujahadah adalah temanku, dakwah adalah nafasku dan Allah adalah kasihku... Maafkan segala kesalahan...Bila Allah mengampuni dosa-dosamu, kamu pasti bertobat...Bila Allah menerimamu, kamu pasti bertaqarrub dengan ikhlas kepada-Nya...Bila Allah mengingatmu, kamu pasti berdzikir kepada-Nya...Bila Allah menunjukkan kemuliaan-Nya padamu, kamu pasti merasa hina-dina dihadapan-Nya...Bila Allah hendak mencukupimu, pasti kamu merasa faqir kepada-Nya...Bila Allah menunjukkan kekuatan-Nya padamu, pasti engkau lemah tidak berdaya...Bila Allah menunjukkan kekuasaan-Nya, pasti engkau tak memiliki kemampuan apa-apa...Bila Allah mencintaimu, kamu pasti mencintai-Nya...Bila Allah meridhoimu, engkau pasti ridho terhadap apapun ketentuan-Nya...Bila Allah mengangkat derajatmu, engkau selalu memasuki pintu-pintu taatmu...Bila Allah menghinamu, kamu pasti bermaksiat dan menuruti hawa nafsumu...Taat itu lebih utama dibanding pahalanya...Doa itu lebih utama dibanding ijabahnya...Istiqomah itu lebih utama dibanding karomahnya...Berjuang itu lebih utama dibanding suksesnya...Sholat dua rekaat itu lebih utama ketimbang syurga seisinya...Bertobat itu lebih utama ketimbang ampunan...Berikhtiar itu lebih utama ketimbang hasilnya...Bersabar itu lebih utama ketimbang hilangnya cobaan...Dzikrullah itu lebih utama dibanding ketentraman hati...Wirid itu lebih utama ketimbang waridnya...Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia " .:. ~~

Get Updates Via Email

Dapatkan update terbaru

dari Blog SufiUnderground langsung ke
Email anda!

Hidup-ku Koq Hampa, Ya ?

Rasa hampa itu adalah titik awal ketika hati anda mengalami kejutan spiritual. Begitu anda terpesona oleh Cahaya Ilahi, anda akan merasa betapa dunia ini tak ada artinya apa-apa. Tetapi anda bisa terseret oleh hawa nafsu anda yang bersembunyi di balik rasa hampa itu, yakni rasa malas beraktivitas dengan sesama manusia.

Ingatlah kata-kata Ibnu Athaillah as-Sakandary, “Kehendakmu untuk semata bersama Allah, sembari mengabaikan kehidupan duniawimu, padahal Allah masih memposisikan anda di maqom atau tahap dunia sebab akibat (rasional), merupakan nafsu yang tersembunyi di benak anda. Sebaliknya jika anda berhasrat untuk memasuki urusan duniawi padahal Allah sudah memposisikan diri anda di alam “kesendirian bersama Allah” (Tajrid), sesungguhnya hasrat itu adalah wujud openurunan derajat imanmu.”


Jika anda merasa indah dengan Cahaya Allah, lalu anda tenggelam dalam nuansa keindahan cahaya itu, cepat-cepatlah keluar dari sana. Sebab cahaya itu pasti bukan Allah, dan tujuan utama-mu adalah Allah. Cahaya hanyalah petunjuk, bukan wilayah final dari perjalanan anda. Karena itu anda jangan takut dengan perasaan hilangnya cahaya Allah, takutlah jika anda kehilangan Allah dalam jiwa anda.

Orang harus tetap berusaha dan berikhtiar, tetapi jangan sampai ikhtiar itu mengganggu perjalanan cahaya hati anda menuju kepada Allah. Jangan sampai urusan dunia ini masuk di dalam hati anda. Tetapi jika seseorang hatinya sudah terus menerus bersama Allah, tiba-tiba berhasrat ikut mencampuri urusan dunia, berarti ia telah mengalami degradasi spiritual. Dunia biar menjadi urusan pikiran, akal dan fisik saja. Hati jangan ke sana. Berdoalah agar Allah mencahayai hati anda, sebagaimana matahari mencahayai muka bumi. Allahumma Nawwir Quluubanaa bi-Nuuri Hidayati-Ka kamaa Nawwartal Ardlo bi-Nuuri Syamsi-Ka Abadan, Abadan, Abadan. Birohmati-Ka Yaa Arhamar Rohimin.

(ya Allah Cahayailah hati kami, dengan cahaya Hidayah-Mu, sebagaimana Engkau cahayai bumi dengan matahari-Mu, selamanya, selamanya…. Berkat Kasih sayang-Mu wahai Dzat yang sebaik-baik melimpahkan cinta-kasih sayang…)

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar dan komentarnya jangan bernada spam ya.

 
© 2010 SUFI UNDERGROUND powered by Blogger
Template by Fresh Blogger Templates | Blogger Tutorial | Re-Designed by: X-Lab Project