Rasa hampa itu adalah titik awal ketika hati anda mengalami kejutan spiritual. Begitu anda terpesona oleh Cahaya Ilahi, anda akan merasa betapa dunia ini tak ada artinya apa-apa. Tetapi anda bisa terseret oleh hawa nafsu anda yang bersembunyi di balik rasa hampa itu, yakni rasa malas beraktivitas dengan sesama manusia.
Ingatlah kata-kata Ibnu Athaillah as-Sakandary, “Kehendakmu untuk semata bersama Allah, sembari mengabaikan kehidupan duniawimu, padahal Allah masih memposisikan anda di maqom atau tahap dunia sebab akibat (rasional), merupakan nafsu yang tersembunyi di benak anda. Sebaliknya jika anda berhasrat untuk memasuki urusan duniawi padahal Allah sudah memposisikan diri anda di alam “kesendirian bersama Allah” (Tajrid), sesungguhnya hasrat itu adalah wujud openurunan derajat imanmu.”
Jika anda merasa indah dengan Cahaya Allah, lalu anda tenggelam dalam nuansa keindahan cahaya itu, cepat-cepatlah keluar dari sana. Sebab cahaya itu pasti bukan Allah, dan tujuan utama-mu adalah Allah. Cahaya hanyalah petunjuk, bukan wilayah final dari perjalanan anda. Karena itu anda jangan takut dengan perasaan hilangnya cahaya Allah, takutlah jika anda kehilangan Allah dalam jiwa anda.
Orang harus tetap berusaha dan berikhtiar, tetapi jangan sampai ikhtiar itu mengganggu perjalanan cahaya hati anda menuju kepada Allah. Jangan sampai urusan dunia ini masuk di dalam hati anda. Tetapi jika seseorang hatinya sudah terus menerus bersama Allah, tiba-tiba berhasrat ikut mencampuri urusan dunia, berarti ia telah mengalami degradasi spiritual. Dunia biar menjadi urusan pikiran, akal dan fisik saja. Hati jangan ke sana. Berdoalah agar Allah mencahayai hati anda, sebagaimana matahari mencahayai muka bumi. Allahumma Nawwir Quluubanaa bi-Nuuri Hidayati-Ka kamaa Nawwartal Ardlo bi-Nuuri Syamsi-Ka Abadan, Abadan, Abadan. Birohmati-Ka Yaa Arhamar Rohimin.
(ya Allah Cahayailah hati kami, dengan cahaya Hidayah-Mu, sebagaimana Engkau cahayai bumi dengan matahari-Mu, selamanya, selamanya…. Berkat Kasih sayang-Mu wahai Dzat yang sebaik-baik melimpahkan cinta-kasih sayang…)
Hidup-ku Koq Hampa, Ya ?
By Unknown on Selasa, 20 April 2010
Suka dengan artikel ini? Silahkan bagikan.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar dan komentarnya jangan bernada spam ya.